AKU ANAK TKI BAG 1
By
Unknown
CATATANKU
0
komentar
Ini adalah pengalaman yang akan saya ceritakan!
Tahun 2012 lalu saya adalah seorang tenaga kerja indonesia (TKI) untuk negara malaysia, disana saya bekerja di sebuah pabrik pembuatan mesin mobil dan motor (Sparepart). Keberangkatan di bulan Juli 2014 pas hari pertama bulan puasa menjadi kisah tersendiri ketika perjalanan Bandung - Kualalumpur harus menahan lapar dan dahaga, meski hanya beberapa jam saja namun perjalanan udara serasa amat mengerikan mengingat kejadian-kejadian yang terjadi tentang penerbangan. Apalagi perjalanan saya dan kawan-kawan sempat terhelat cuaca buruk sehingga Air Asia*red yang saya tunggangi mengalami anjlokan yang membuat jantung saya terjatuh dari ketinggian. Namun kondisi itu akhirnya berakhir setelah saya mendarat di KLCC Kualalumpur.
Udara yang panas lembap menyambut kedatangan saya dan kawan-kawan rombongan, seingga keringat terus mengalir dari sekujur tubuh kami. Masuk kedalam bandar udara yang lumayan megah berniat cek in namun dikarenakan passpor kami ada ditangan agen akhirnya kami terpaksa ditahan oleh Polis (polisi) yang tidak ramah dan bikin naik darah namun kami tetap tenang dan relax.
Berjam-jam kami menunggu sang agen kami, akhirnya sekitar pkl 4 sore mereka datang menjemput kami dengan sikaf yang ramah (berbeda dengan para polis yang kaya se***). Setelah satu persatu dari kami cek in, kami pun berangkat ke kota tujuan yakni Alam Megah Selangor :)
Diperjalanan saya merasa senang namun saya juga sedih, berada di negri orang jauh dari kehidupan Indonesia rasanya akan sangat rindu pada tanah air tercinta. Namun tekad dan tujuan menjadi benteng utama mengusir keraguan.
Disepanjang jalan saya terus memperhatikan kehidupan negara tetangga yang ternyata sangat jauh berbeda dengan negri tercintaku, saya akui pemerintahan Malaysia mempunyai disiplin yang baik, sehingga sepanjang perjalanan pun seakan tidak pernah menemui kekotoran, tidak ada warung-warung yang ada adalah mini market dan restoran, jalan yang mulus tanpa ada lobang genangan air. Tapi semua itu tidak akan pernah menyurutkan kecintaanku pada tanah air Indonesia.
Sesampainya di Alam megah Slangor, kami langsung berbuka puasa sama-sama. Disajikan sebuah makanan khas India yang sangat luar biasa tak lain adalah KAREE, (Sebenarnya saya mau muntah dengernya juga) tapi karena kami harus makan karena perjalanan jauh dan keadaan dalam menahan lapar karena Ramadhan terpaksa menelan bulat bulat karee yang tidak saya sukai itu.
Malam pun tiba kami lewati dengan tidur yang nyenyak setelah peralatan yang dibawa dari Indonesia di bereskan dengan tertata.
KEESOKAN harinya kami dibangunkan oleh suara seseorang yang bernama Fahmi seorang pengurus rombongan kami yang akan selalu mendidik disetiap waktu. Kami berkumpul mendengarkan ceramah dari kepala Agenci (GLOBAL) yang kesimpulannya esok hari akan di adakan pengenalan pekerjaan dari staff perusahaan.
Singkat cerita kami diberi wawasan kembali di sebuah ruangan serta dibagi perlengkapan pekerjaan seperti Glove (sarung tangan), Gogel (kacamata), Pelindung badan, Helmet dan Kasut (sepatu). Kemudian kami di persilahkan untuk memilih pekerjaan apa yang akan dipilih. Saya sendiri memilih untuk bekerja di FURNACE MANAGEMENT sebuah managemen peleburan alumunium yang kerjanya amat dan sangat mengerikan menurut semua orang. Entah apa saya juga kepengen kerja di tempat itu, padahal melihat kobatan api dan percikan alumunium pun sudah dapat dikategorikan pekerjaan yang tidak seharusnya saya kerjakan. Maklum badan kecil diragukan untuk bekerja di tempat itu, tapi saya berusaha membuktikan bahwa saya bisa menjalani itu semua.
(bersambung dulu)
Tahun 2012 lalu saya adalah seorang tenaga kerja indonesia (TKI) untuk negara malaysia, disana saya bekerja di sebuah pabrik pembuatan mesin mobil dan motor (Sparepart). Keberangkatan di bulan Juli 2014 pas hari pertama bulan puasa menjadi kisah tersendiri ketika perjalanan Bandung - Kualalumpur harus menahan lapar dan dahaga, meski hanya beberapa jam saja namun perjalanan udara serasa amat mengerikan mengingat kejadian-kejadian yang terjadi tentang penerbangan. Apalagi perjalanan saya dan kawan-kawan sempat terhelat cuaca buruk sehingga Air Asia*red yang saya tunggangi mengalami anjlokan yang membuat jantung saya terjatuh dari ketinggian. Namun kondisi itu akhirnya berakhir setelah saya mendarat di KLCC Kualalumpur.
Udara yang panas lembap menyambut kedatangan saya dan kawan-kawan rombongan, seingga keringat terus mengalir dari sekujur tubuh kami. Masuk kedalam bandar udara yang lumayan megah berniat cek in namun dikarenakan passpor kami ada ditangan agen akhirnya kami terpaksa ditahan oleh Polis (polisi) yang tidak ramah dan bikin naik darah namun kami tetap tenang dan relax.
Berjam-jam kami menunggu sang agen kami, akhirnya sekitar pkl 4 sore mereka datang menjemput kami dengan sikaf yang ramah (berbeda dengan para polis yang kaya se***). Setelah satu persatu dari kami cek in, kami pun berangkat ke kota tujuan yakni Alam Megah Selangor :)
Diperjalanan saya merasa senang namun saya juga sedih, berada di negri orang jauh dari kehidupan Indonesia rasanya akan sangat rindu pada tanah air tercinta. Namun tekad dan tujuan menjadi benteng utama mengusir keraguan.
Disepanjang jalan saya terus memperhatikan kehidupan negara tetangga yang ternyata sangat jauh berbeda dengan negri tercintaku, saya akui pemerintahan Malaysia mempunyai disiplin yang baik, sehingga sepanjang perjalanan pun seakan tidak pernah menemui kekotoran, tidak ada warung-warung yang ada adalah mini market dan restoran, jalan yang mulus tanpa ada lobang genangan air. Tapi semua itu tidak akan pernah menyurutkan kecintaanku pada tanah air Indonesia.
Sesampainya di Alam megah Slangor, kami langsung berbuka puasa sama-sama. Disajikan sebuah makanan khas India yang sangat luar biasa tak lain adalah KAREE, (Sebenarnya saya mau muntah dengernya juga) tapi karena kami harus makan karena perjalanan jauh dan keadaan dalam menahan lapar karena Ramadhan terpaksa menelan bulat bulat karee yang tidak saya sukai itu.
Malam pun tiba kami lewati dengan tidur yang nyenyak setelah peralatan yang dibawa dari Indonesia di bereskan dengan tertata.
KEESOKAN harinya kami dibangunkan oleh suara seseorang yang bernama Fahmi seorang pengurus rombongan kami yang akan selalu mendidik disetiap waktu. Kami berkumpul mendengarkan ceramah dari kepala Agenci (GLOBAL) yang kesimpulannya esok hari akan di adakan pengenalan pekerjaan dari staff perusahaan.
Singkat cerita kami diberi wawasan kembali di sebuah ruangan serta dibagi perlengkapan pekerjaan seperti Glove (sarung tangan), Gogel (kacamata), Pelindung badan, Helmet dan Kasut (sepatu). Kemudian kami di persilahkan untuk memilih pekerjaan apa yang akan dipilih. Saya sendiri memilih untuk bekerja di FURNACE MANAGEMENT sebuah managemen peleburan alumunium yang kerjanya amat dan sangat mengerikan menurut semua orang. Entah apa saya juga kepengen kerja di tempat itu, padahal melihat kobatan api dan percikan alumunium pun sudah dapat dikategorikan pekerjaan yang tidak seharusnya saya kerjakan. Maklum badan kecil diragukan untuk bekerja di tempat itu, tapi saya berusaha membuktikan bahwa saya bisa menjalani itu semua.
(bersambung dulu)
0 komentar: