NEGRI JIRAN (My Story-01)
By
Unknown
CATATANKU
0
komentar
Sebagai seorang pekerja pabrik (Kilang Operator : Malaysia) di negri jiran merasakan kegundahan, ketika tekanan, suasana, keadaan, socialisasi yang kurang, semuanya serasa menghantamku membuat diri ku tidak sanggup melawan semuanya. Aku akan berbagi pengalaman-ku tentang kehidupan di negara tetangga yang jauh berbeda dengan negara kita Indonesia. Disini tidak ada unsur memojokan atau merendahkan satu sama lain, justru aku ingin negara kita mencontoh yang baiknya dari negara tetangga yang sering orang-orang maki (termasuk saya hehe). Tapi sekarang bukan waktunya memaki, tapi belajar menghargai dan belajar menjadi manusia tanpa benci.
Sejak tiba tgl 3 Agustus 2012 lalu di KLCC Airport Malaysia, perubahan sudah sangat terasa, ketika udara sejuk diganti dengan udara lembap membuat aku seperti mayat hidup kulitku pucat tak berdarah. Cara bicara pun mulai dipengaruhi dengan ras-ras melayu sana, pandangan mata yang sontak berubah ketika di Indonesia biasa dengan pemandangan sepanjang jalan yang tidak harus dijelaskan ternyata di negara tetangga sangat tertata rapih. Tidak aku lihat adanya pedagang kaki lima di sepanjang jalan, tidak pernah kulihat adanya angkot atau angkutan umum berjalan-jalan, tidak pernah aku lihat kemacetan yang melanda perjalanan, tidak pernah aku lihat jalanan yang berlubang. Aku sadari itulah kelebihan negeri jiran, tapi yang tdk ada di Malaysia bukan berarti kekurangan negara Indonesia. Justru itu adalah clue ciri khas negara kita yang kaya akan budaya.
NEGARA JIRAN PENUH DENGAN BANGSA ASING, ya! negara Malaysia memang penuh dengan bangsa asing, bangsa melayu asli Malaysia hanya sebagian kecil saja. Penduduk negara jiran ternyata dipenuhi dengan orang India, Nepal, Bangladesh, Mandarin dan orang Indonesia sendiri terutama orang jawa dimana mereka ada yang sudah pindah kewarganegaraan ada juga yang menjadi Outsourch. Disana aku merasa bukan berada di dalam satu negara, tapi aku merasa aku sedang berada di perbatasan India-Cina dimana bangladesh dan nepal berdekatan dengan kedua negara tersebut. Aku juga jarang ngeliat orang Malay nongkrong, yang nongkrong kebanyakan bangsa luar tersebut. (Segan juga)
JUMLAH MESJID SEDIKIT-MINUMAN KERAS DI JUAL DI KEDAI-KEDAI, yupz! Negara jiran adalah negara Islam katanya tapi kalo kalian tau, di sana mesjidpun susah dicari, mau sholat jum'at pun harus bayar RM. 10 saking jauhnya. Kalo di ibaratkan di Indonesia satu desa satu mesjid (gila kan). Yang sedih, ketika Idul Fitri dan Idul Adha tidak pernah aku mendengar ada gema takbir di mesjid sana, apalagi pawai atau arak-arakan pokoknya sepi dah. Tapi kalo urusan MIRAS, jangan takut susah cari. Di kedai/toko/mini market semua sudah disediakan oleh bangsa islamic tersebut, malah harganya murah meriah cuma RM. 5-100 (Rp. 15000,- 300.000,-) ketika 2012 lalu. Kemudian aku bertanya, apakah ini benar negara islam?atau negara yahudi yang menjerumuskan bangsa sendiri? Wallohu'alam (Aku menyesali)
PEKERJA ASING ADALAH BURONAN POLISI, Shit, ini yang paling aku gak suka. Ketika aku mau jalan-jalan atau mau pergi belanja pun serasa jadi buronan yang dikejar para polis Malaysia. Jika pekerja asing tidak mempunyai Permit (semacam KTP) maka pekerja asing tersebut akan ditangkap dan ditahan layaknya penjahat kelas kakap. Malahan teman aku sampai ada yang disiksa segala, biaya tebusan pun sangat tinggi yaitu RM. 1.000 ke atas (Rp. 3.000.000) kala itu. Kemudian aku berfikir, mereka meminta bantuan kepada negara tetangga mereka untuk dicarikan para pekerja tapi kemudian mereka memperlakukan para orang asing dengan tidak berprikemanusiaan. Apakah mereka gak punya hati? F**K Polis Malaysia!
PEKERJAAN YANG DIGELUTI SEJENIS, Orang India kebanyakan membuka restoran dengan ciri khas Karee dan bawang bombay yang bikin mau muntah, membuka kedai/mini market, bekerja jadi sopir taksi, pegawai Bank dan pabrikan. Orang Cina kebanyakan membuka perusahaan elektronik berupa ruko atau di mall-mall. Orang Indonesia sendiri? mereka sebagian besar menjadi pegawai pabrikan, pembantu rumah tangga, pelayan resto India, tapi ada juga yang sukses sampai membuka perusahaan sendiri. So orang malaysia sendiri?Mereka adalah pengatur para outsourch (agen), jadi polis kejam, ngantor gak jelas, pergi ke diskotik/bar, ngurung diri dalam ruangan. (Miris)
BAHASA MALAYSIA ITU NDESO, Hahaha, ini yang bikin aku ngakak. Bahasa mereka sempit, gak berkembang, kampungan ndeso, gak berkualitas. Malah orang asing lebih suka bahasa Indonesia yang menurut mereka lebih jelas dan cepat difahami. karena bahasa Indonesia yang terus berkembang, meskipun ada bahasa 4L4y tapi itu adalah pengembangan bahasa dalam keseharian. Bahasa gaulnya kaya bahasa anak kecil lagi belajar ngomong gak karuan. (ngakak)
JALANAN YANG TERTATA RAPIH, mungkin ini satu-satunya yang bikin aku wawwwww ke negri jiran. Ya dengan wilayah yang sedikit dan sempit mereka mampu memperbaiki dan memfasilitasi jalan-jalan dan semuanya seperti jalan tol. Mereka menata rapih jalanan, dengan ukuran jalan yang lebar, hampir semuanya satu arah, gak ada pedagang kaki lima, kemacetan kurang, dan sampah nya juga gak berserakan di jalanan. Sampai jalan ke kebun juga di aspal dan jalanan gak ada yang berlobang. (Patut dicontoh-sip dan cool)
0 komentar: