Berikut adalah Tanda-tanda
Kiamat Kecil (‘Alamah Sughra), Pertengahan (‘Alamah Wustha), dan Besar
(‘Alamah Kubra) Berdasarkan Hadits-Hadits Rasulullah S.A.W. Yang
Berstatus Shahih.
A. Tanda-tanda Kecil (‘Alamah Sughra)
1. Diutusnya Rasulullah S.A.W.
2. Terbelahnya bulan sebagai Mukjizat Rasulullah S.A.W.
3. Wafatnya Rasulullah S.A.W.
4. Penaklukan Baitul Maqdis
5. Merebaknya penyakit yang berbahaya
6. Terbunuhnya Umar bin Khattab R.A.
7. Terbunuhnya Utsman bin ‘Affan R.A.
8. Peristiwa Perang Jamal
9. Peristiwa Perang Shiffin
10. Fitnah Khawarij dan Perang Nahrawan
11. Penyerahan kekuasaan dari tangan Hasan bin Ali bin Abi Thalib R.A.huma kepada Mu’awiyah Bin Abi Sufyan R.A.
12. Fitnah Tatar dan serangan Turki
13. Munculnya para Dajjal yang mengaku nabi
14. Penaklukan Madain, Ibu Kota Persia
15. Situasi di jalan-jalan terlihat aman
16. Harta melimpah ruah
17. Terhapusnya jizyah dan pajak
18. Api yang keluar dari Hijaz sehingga menerangi leher-leher unta di Busra
19. Bencana Al-Khasaf, Al-Qadzaf dan Al-Maskh menjelang kiamat
20. Runtuhnya Kekaisaran Persia dan Romawi
21. Sampainya agama sebagaimana sampainya malam dan siang, serta penaklukan Roma
B. Tanda-Tanda Kiamat Pertengahan (‘Alamah Wustha)
B.i. Tanda-Tanda Yang Sudah Muncul Namun Sebagiannya Akan Terulang Kembali
1. Datangnya berbagai fitnah
2. Meluasnya perdagangan, salam hanya kepada yang dikenali dan putusnya silaturrahim
3. Hamba sahaya wanita melahirkan tuannya
4. Konspirasi bangsa-bangsa terhadap umat Islam
B.ii. Tanda-Tanda Yang Akan Muncul Pada Zaman Kita dan Kebanyakan Peristiwanya Kita Alami
1. Wanita-wanita yang berpakaian tapi telanjang (ini sudah terjadi sudah lama)
2. Menghiasi masjid dan berbangga-bangga dengannya (lihat saja mesjid besar didirikan dengan beribu keindahan namun yang shalat disana sepi)
3. Berlomba-lomba meninggikan bangunan (semua ini sudah terjadi di berbagai belahan dunia dan lihat gedung di UAE)
4. Harta melimpah ruah (melimpah ruah namun tidak barokah)
5. Memakan harta riba (para koruptor sudah menampakkan diri, para manusia yang semakin berputar otak mencari rezeki halal haram tak peduli)
6. Amanah disia-siakan (lihatlah contohnya negri ini, amanah para pejuang yang sekarang tidak pernah di hiraukan)
7. Meniru perilaku orang-orang kafir (lihat sekeliling kita, atau diri kita apakah kita termasuk pada yang satu ini?)
8. Dihalalkannya sutera, khamar dan zina (terjadi sejak dahulu kala, dan sekarang puncak merajalela)
9. Tersebarnya buku, tulisan dan pena (inipun sudah lama terjadi dan sedang berlangsung kini)
10. Mati tiba-tiba (banyak kejadian di sekeliling kita, coba saja anda perhatikan)
11. Pasar-pasar (pusat perdagangan dan perbelanjaan) berdekatan (Mall pusat perdagangan semakin padat dimana mana ada, yang dulu hutan kini jadi tempat hiburan)
12. Para orang tua menyerupai pemuda (yang sudah tua tetap saja exis menirukan gaya anak muda malah fikirannya pun egois dan tdk mau disalahkan)
13. Banyaknya pembohongan dan kesaksian palsu (sudah jadi hidangan)
14. Kebenaran mimpi orang mukmin (banyak terjadi mimpi jadi kenyataan)
B.iii. Tanda-Tanda Yang Akan Muncul Pada Masa Yang Akan Datang dan Diantaranya Sangat Hampir Dengan Tanda-Tanda Kubra
1. Orang yang berpegang pada agama bagaikan memegang bara api
2. Berlakunya permusuhan dalam hati
3. Jazirah Arab penuh dengan taman-taman dan sungai-sungai (tau gak tentang taman di atas laut di arab sekarang ini?salahsatunya)
4. Ilmu digunakan untuk mencari harta dan Al-Quran digunakan untuk perdagangan (jelas sedang terjadi, kebanyakan orang menimba ilmu untuk kelayakan hidup yang jelas alias banyak harta)
5. Munculnya kebodohan manusia dan saling menolak menjadi imam shalat (semua ini terjadi berlangsung sudah sangat lama)
6. Munculnya pemimpin-pemimpin bodoh (siapakah mereka?tebak saja sendiri)
7. Munculnya polisi akhir zaman yang kejam dengan manusia (well, its have a long time)
8. Turunnya cobaan dan siksaan berat dari penguasa zalim (perang iraq?perang di palestina?apakah itu belum cukup jelas?)
9. Seseorang berangan-angan untuk mati (bunuh diri karena menyerah akan suatu hal yang berat dalam fikiran, well its have a long time)
10. Sore beriman, pagi menjadi kafir kembali (amnesia?ingat lagu gigi?apakah liriknya?kenistaan manusia)
11. Sungai Eufrat kering dan menyingkap gunung emas atau timbunan emas
12. Luka’ bin Luka’ menjadi manusia paling bahagia
13. Fitnah dahsyat yang membinasakan bangsa Arab
14. Sujud sekali kepada Allah lebih baik daripada dunia dan seisinya
15. Munculnya seorang lelaki dari Qahthan yang dipatuhi manusia (yang tau kasih tau ahay!)
16. Muncul berbagai fitnah: Ahlas, Sarra’, Makar, dan Duhaima’
17. Bumi mengeluarkan kekayaannya yang terpendam (gaz seperti di lapindo?mungkin masuk juga karena gaz adalah kekayaan alam)
18. Kaum muslimin akan memerangi Yahudi dan mengalahkan mereka (palestina vs israel? palestina menang? mungkin untuk saat ini belum bisa menang secara keseluruhan)
19. Jumlah wanita lebih banyak daripada jumlah laki-laki (sudah terjadi, hasil survei yang diterbitkan berbagai media sudah menyatakannya, dan kaum lelaki akan musnah menurut sebuah penelitian)
20. Merebaknya zina dan perbuatan keji (video mesum, film dewasa, pencabulan, penyiksaan, dan lain sebagainya apakah bukan sebuah pernyataan ini??itulah kenyataannya)
21. Banyak kematian, gempa dan hujan (setiap hari kematian berlangsung, gempa pun sering terjadi, dan hujan pada musim panas memang sedang terjadi terjadi)
22. Binatang buas dan benda mati dapat berbicara (banyak peristiwa seperti ini, coba search di youtube berapa banyak yang sempat direkam?lalu yang gak tersaksikan?)
23. Ditenggelamkannya pasukan yang hendak menyerang Madinah
24. Bulan kelihatan membesar (bigmoon, apakah pernah mendengarnya?ini sudah terjadi)
C. Tanda-Tanda Kiamat Besar (‘Alamah Kubra)
1. Munculnya Al-Mahdi dan kekhalifahannya
2. Al-Malhamah Al-Kubra (Perang Dunia Ke-3/ Armageddon) dan penaklukan Konstantinopel (Istanbul)
3. Keluarnya Al-Masih Ad-Dajjal
4. Turunnya Nabi Isa bin Maryam A.S.
5. Keluarnya Yakjuj dan Makjuj
6. Munculnya asap (Ad-Dukhan)
7. Terbitnya matahari dari sebelah barat
8. Keluarnya hewan melata yang dapat berbicara
9. Islam menjadi asing dan Mushaf Al-Quran diangkat oleh Allah S.W.T
10. Penghancuran Ka’bah
11. Terjadinya tiga gerhana matahari, di timur, barat dan Jazirah Arab
12. Hembusan angin lembut yang mencabut roh orang-orang mukmin
13. Keluarnya api dari Pusat Kota Adn yang menggiring manusia menuju bumi mahsyar di Negeri Syam
Keterangan di atas di ambil dari keterangan dibawah ini :
[1] (HR. Al-Bukhari, Muslim dan At-Tirmidzi, Jamiul Ushul: X/384),
HR. Ahmad dalam Musnadnya dan Al-Hakim dalam Al-Kunya) dan (HR.
At-Tirmidzi).
[2] (HR. Muslim dalam Shahihnya no. 2800), (HR. Muslim dalam Shahihnya no. 2822) dan (HR. Muslim no. 2801).
[3] (HR. Al-Bukhari no. 7927 dalam Shahihnya dan dalam Jami’ul Ushul: X/412).
[4] (HR. Al-Bukhari no. 7927 dalam Shahihnya dan dalam Jami’ul Ushul: X/412).
[5] (HR. Al-Bukhari no. 7927 dalam Shahihnya dan dalam Jami’ul Ushul: X/412) dan (HR. Ahmad).
[6] (HR. Al-Bukhari dalam Shahihnya).
[7] (HR. Al-Hakim) dan (HR. Al-Hakim dan beliau menshahihkannya, serta Al-Baihaqi).
[8] (HR. Al-Hakim dan beliau menshahihkannya), (HR. Ahmad dan
Al-Hakim) dan (HR. Al-Bazzar dan Ibnu Abi Syaibah dengan sanad rijalnya
yang tsiqah).
[9] (HR. Al-Bukhari no. 2498) dan (HR. Muslim, Mukhtasar Muslim (2006) “Ammar dibunuh oleh kelompok pemberontak).”
[10] (HR. Abu Daud, Ibnu Majah, dalam Mustadrak Al-Hakim dan dalam
Musnad Imam Ahmad (Shahih Al-Jami’ Ash-Shaghir no. 213) dan (HR.
Al-Bukhari dan Muslim).
[11] (HR. Ahmad bin Hanbal dalam Musnadnya no. 20552) dan (HR. Ibnu Abi Syaibah).
[12] (HR. Imam Yang Enam, kecuali An-Nasa’i) dan (HR. Al-Bukhari dalam Shahihnya).
[13] (HR. Muslim dalam Kitab Al-Fitan, Mukhtasar Muslim no. 2023),
(HR. Abu Daud, At-Tirmidzi dan Ibnu Hibban), (HR. Ahmad dan At-Thabrani)
dan (HR. At-Thabrani no. 1999 dan dalam
Silsilah Al-Ahadis Ash-Shahihah no. 69).
[14] (HR. Adi bin Hatim RA).
[15] Dalam Hadits Riwayat Ahmad disebutkan perjalanan dari Hijaz ke
Iraq, dalam riwayat yang lain perjalanan antara Iraq dan Mekah.
[16] (HR. Ahmad dalam Musnadnya)
[17] (HR. Al-Bukhari dalam Kitab Al-Fitan, Mukhtasar Al-Bukhari no. 2198) dan (HR. Muslim, Mukhtasar Muslim no. 2036).
[18] (Shahih Muslim no. 2896).
[19] (HR. Muslim no. 2011).
[20] Al-Khasaf bermaksud Allah SWT membenamkan permukaan bumi
sehingga masuk sampai kedalamannya, dan tidak ada yang mengetahui
jauhnya selain Allah SWT.
[21] Al-Qadzaf bermaksud bumi akan menyemburkan segala sesuatu yang
melelehkan dari dalamnya, baik berupa lahar, larva, api dan sebagainya.
[22] Al-Maskh bermaksud Allah SWT akan mengubah suatu kaum atau
sekelompok orang yang menghalalkan apa yang diharamkan Allah SWT menjadi
sesuatu yang dikehendaki-Nya seperti monyet, babi dan sebagainya.
[23] (HR. Ibnu Majah dalam Sunan-nya), (HR. At-Tirmidzi dalam
Sunan-nya), (HR. At-Tirmidzi dan beliau berkata: “Hadits Shahih,”
Al-Jami’ Ash-Shaghir no. 4119) dan (Jami’ Al-Ushul: X-411 (7926) dan
tambahannya ada dalam Al-Jami’ Ash-Shaghir yang diriwayatkan oleh
At-Tirmidzi).
[24] (HR. Al-Bukhari no. 3618) dan (Shahih Muslim no. 2869).
[25] (HR. Ibnu Hibban dalam Shahihnya dan dikeluarkan pula oleh
Al-Bani dalam Silsilah Al-Ahadits Ash-Shahihah) dan (HR. Ahmad,
Ad-Darami dan Al-Hakim).
[26] (HR. Ibnu Majah no. 3963), (HR. At-Tirmidzi dalam Sunannya no.
2205, dan beliau berkata: “hasan shahih),” (HR. Ibnu Hibban dalam
Shahihnya no. 6706), (HR. Ibnu Majah no. 4039), (HR. Ahmad,
Silsilah Al-Ahadits Ash-Shahihah,
Al-Albani: IV/2231), (HR. Muslim, Mukhtasar Muslim no. 1989), (HR.
Muslim dalam Kitab Al-Fitan, Bab Nuzul Al-Fitnah Nahwasy Syarqi,
Mukhtasar Muslim no 1997) dan (HR. Al-Bukhari dan Muslim, Misykah
Al-Mashabih: 111/21).
[27] (HR. Ahmad, Silsilah Ahadits Ash-Shahihah no. 6872), dan (HR. Imam Ahmad dalam Musnadnya no. 6872).
[28] (HR. Al-Bukhari no. 1 dan Muslim no. 1907) dan (Hadits yang dikeluarkan oleh Imam Ahmad dalam Musnadnya: 318-319).
[29] (HR. Abu daud, Ibnu Asakir, Ahmad dalam Musnad-nya, Abu Nu’aim dalam Al-Hilyah, serta disebutkan Al-Albani dalam
Silsilah Al-Ahadits Ash-Shahihah: II/684 (958) dan (HR. Muslim dalam Shahihnya no. 2289).
[30] (Shahih Muslim no. 2128).
[31] (HR. Abu Daud, Ahmad dalam Musnadnya, Ad-Darimi, dan telah
diriwayatkan dalam Shahih Al-Jami’: 5771) dan (Tartib Ahadits Al-Jami’
Ash-Shaghir dan penambahannya: I/234 (1), bab Bina’ Al-Masjid).
[32] (dikeluarkan Imam Ahmad dalam Musnad-nya: 318-319, dan
disebutkan pula oleh Al-Albani dalam Silsilah Ahadits Ash-Shahihah:
1345).
[33] (HR. Al-Bukhari dalam Shahihnya, kitab Al-Jihad).
[34] (HR. Al-Hakim dalam Mustadraknya. Hadits ini shahih menurut syarat Al-Bukhari dan Muslim, Al-Mustadrak: 11/11).
[35] (Silsilah Ahadits Ash-Shahihah: IV/9 (1505).
[36] (HR. Al-Bukhari, Mukhtasar Al-Bukhari no. 2216) dan (HR. Imam Ahmad dalam Musnadnya no. 8791).
[37] (HR. At-Tirmidzi, Jami’ Al-Wustha no. 7456), (HR. At-Tirmidzi dalam Sunannya no. 2217) dan (HR. Ibnu Majah no. 3386).
[38] (HR. Imam Ahmad no. 3870). Pena bermaksud tersebarnya ilmu
pengetahuan seperti banyaknya buku-buku, karya-karya ilmiah, fotokopi,
media masa, elektronik, internet dan sebagainya.
[39] (HR. At-Thabrani, Shahih Al-Jami’ no. 5775).
[40] (HR. Imam Ahmad dalam Musnad-nya, Majma’ Az-Zawaid: VII)
[41] (HR. Ahmad dalam Musnad-nya no. 247, beliau berkata: “Hadits
Shahih),” dan (HR. Muslim, Mukhtasar Muslim hlm. 360, no. 1347).
[42] (HR. Muslim dan Ahmad), (HR. Muslim, Mukhtasar Muslim no. 2024), (HR. Imam Ahmad dalam Musnad-nya no. 3870).
[43] (HR. Al-Bukhari, Muslim, Ahmad, At-Tirmidzi, dan Abu Dawud. No.
Hadits pada riwayat Muslim ialah 1519, dalam Mukhtasarnya), (HR. Muslim,
Mukhtasar Muslim no. 152), dan (HR. Al-Bukhari, Mukhtasar Al-Bukhari
no. 2178).
[44] (HR. At-Tirmidzi, beliau berkata: “Hadits Hasan Gharib).”
[45] (HR. Imam Ahmad dalam Musnad-nya: V/389).
[46] (HR. Imam Ahmad dalam Musnad-nya no. 8819).
[47] (HR. Ad-Dailami).
[48] (HR. Al-Hakim dalam Al-Mustadrak, dan beliau berkata: “Shahih
atas syarat Syaikhani”: IV/442) dan (HR. Abu Dawud, Jami’ Al-Ushul no.
7908).
[49] (HR. Al-hakim dalam Al-Mustadrak: IV/424, beliau berkata: Hadits yang isnadnya shahih).”
[50]
(Silsilah Al-Ahadits Ash-Shahihah, Al-Albani no. 1893), (HR. Imam Ahmad dalam Musnad-nya no. 8059) dan (
Shahih Muslim no. 2128).
[51] (HR. Al-Hakim, dan ini ialah hadits yang shahih isnadnya atas syarat Syaikhani, Al-Mustadrak: IV/465).
[52] (HR. Syaikhani, Al-Lu’lu’ Wal-Marjan: V/235).
[53] (HR. At-Tirmidzi, dan beliau berkata: “Hadits Hasan Shahih).”
[54] (HR. Al-Bukhari dan Muslim, Al-Lu’lu’ Wal-marjan Fima Ittafaqa
‘Alaihi Asy-Syaikani), (HR. Imam Ahmad dalam Musnad-nya no. 9356). (HR.
Imam Ahmad dalam Musnad-nya no. 8048) dan
(Shahih Muslim no. 2295).
[55] Luka’ bin Luka’ adalah kinayah (kata kiasan) bagi seorang yang
buruk nasabnya, kedudukannya, akhlaknya dan agamanya (sampah
masyarakat).
[56] (HR. At-Tirmidzi, Shahih al-Jami’ Ash-Shaghir, As-Suyuthi no. 7308, dan beliau berkata: “Hasan Shahih).”
[57] (HR. Al-Bukhari dan At-Tirmidzi. Dikeluarkan pula oleh Ahmad
dalam Musnad-nya no. 6980), dan (HR. Ahmad dalam Musnad-nya no. 6964,
juga diriwayatkan oleh Al-Hakim dan beliau berkata: “Shahih atas syarat
Muslim).”
[58] (Mawariduzh-Zham’an bi Zawaid Ibnu Hibban no. 1888, dan
diriwayatkan dengan sanad shahih sebagaimana perkataan Al-Haitsami).
[59] Akan berlaku jika berlaku perubahan zaman, sebagaimana Al-Bukhari menyebutkan hadits tersebut dalam
bab Berubahnya Zaman.
[60] (HR. Syaikhani, dan Ahmad dalam Musnad-nya no. 9395).
[61] Rasulullah SAW menjelaskan bahwa Ahlas ialah fitnah dimana manusia bercerai-berai dan perampasan harta.
Ahlas ialah bentuk jamak dari
hilsun, yang
berarti pelana kuda yang senantiasa berada di punggung kuda. Ahlas
diibaratkan sebagai fitnah yang berterusan sebagaimana pelana kuda
senantiasa berada di punggung kuda.
[62] Sarra’ ialah petaka kesenangan
[63] Seseorang yang mengaku sebagai ahli bait akan dibaiat, padahal orang tersebut adalah ahli maksiat.
[64] (HR. Abu Dawud, Al-hakim, Imam Ahmad dalam Musnadnya, dan disebutkan pula oleh Al-Albani dalam
Silsilah Al-Ahadits Ash-Shahihah). Duhaima’ ialah fitnah yang akan menyerang seluruh umat manusia secara tiba-tiba dengan kejahatannya, apinya, dan bencananya.
[65] (HR. Muslim no. 1012).
[66] (QS. Al-Israa’ 17: 7), (HR. Al-Bukhari dan Muslim, jami’
Al-Ushul no. 7876), dan (HR. Al-Bukhari, Muslim, At-Tirmidzi dan beliau
berkata: “Hadits Hasan Shahih).”
[67] (HR. Al-Bukhari, bab Ma Ja’a fi Raf’il Ilmi wa Zhuhur Al-Jahli,
Mukhtasar Al_bukhari no. 71, diriwayatkan juga oleh At-Tirmidzi no.
2301).
[68] (HR. Al-Hakim dalam Al-Mustadrak dan beliau berkata: “Hadits
Shahih Isnadnya”: IV/495), (HR. At-Thabrani dan Al-Hakim) dan (HR.
Al-Baihaqi, Ad-Daruquthni, dan Ibnu Hajar).
[69] (HR Al-Hakim dalam Al-Mustadrak no. 444) dan (HR. Imam Ahmad dalam Musnad-nya no. 7554).
[70] (HR. Ahmad, Ibnu Hibban, Al-Hakim, At-Tirmidzi, dan beliau berkata: “Hadits Hasan Shahih,” Tuhfatul Ahwadzi no. 2272).
[71] (HR. Muslim dalam kitab Al-Fitan, bab Fi Khasafi bil Jaisyil-ladzi Yaummal Baita, Mukhtasar Muslim, hlm. 538, no. 2030).
[72] (Disebutkan oleh As-Suyuthi dalam Al-Jami’ Ash-Shaghir: V/214
(5775), dan disebutkan pula oleh Al-Qurthubi dalam At-Tadzkirah, hlm.
648).
[73] (HR. At-Tirmidzi dan Abu Dawud), (HR. Abu Dawud dalm
Shahih Al-Jami’ Ash-Shaghir, VI/70, hadits no. 5180, Al-Albani mengatakan hadits ini shahih: IV/165), (HR. Abu Dawud dan Ibnu Majah dalam
Shahih Al-Jami’ Ash-Shaghir: VI/22, Al-Albani mengatakan bahawa hadits ini shahih), (HR. Al-Hakim dalam Al-Mustadrak dan dalam
Shahih Al-Jami’ Ash-Shaghir: VI/22, Al-Albani mengatakan bahawa hadits ini shahih), (HR. Muslim,
Mukhtasar Muslim, no. 2036), (HR. Ahmad dan Ibnu Majah dalam
Shahih Al-Jami’ Ash-Shaghir: VI/22
,
Al-Albani mengatakan bahawa hadits ini shahih), (HR. Al-Hakim dalam
Al-Mustadrak, Hadits ini shahih sesuai dengan syarat Al-Bukhari, Shahih
Muslim: IV/502), (HR. Ibnu Majah dalam
Sunan Ibnu Majah, kitab Al-Fitan,
bab Keluarnya Dajjal), (HR. Imam Ahmad, Ibnu Hibban, Al-Hakim,
Al-Bazzar, Ibnu Adi dan Nu’aim), 9HR. Al-Bukhari dalam Mukhtsar
Al-Bukhari, hlm. 324, no. 1440) dan (HR. Muslim di dalam Shahihnya, hlm.
75, no. 247).
[74] (HR. Muslim dalam
Shahih Muslim, IV/2221, hadits no. 2897), (HR. Muslim dan Ahmad), (HR. Muslim dalam
Shahih Muslim, IV/2223, hadits no. 2899), (HR. Muslim dalam
Shahih Muslim,
IV/2238, no hadits 2920), (HR. Abu Dawud dalam Mukhtasar Sunan Abu
Dawud, hadits no. 1426), (HR. Abu Dawud dalam Mukhtasar Sunan Abu Dawud,
hadits no. 4130), (HR. Abu Dawud dalam Mukhtasar Sunan Abu Dawud,
hadits no. 4128) dan (HR. As-Sayuthi dalam Kitab Jami’ Al-Kabir dengan
matan yang panjang).
[75] (HR. Muslim dalam Mukhtasar Muslim, no. 2058), (HR. Al-Bukhari dalam
Silsilah Al-ahadit Ash-Shahihah, Syeikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani, no. 1836), (HR. At-Tirmidzi dan beliau menshahihkannya), (HR. Al-Bukhari dalam
Fath Al-Bahri,
90/13), HR. Ahmad di dalam Musnadnya dan Abu Dawud dalam Sunannya.
HAdits tersebut juga disebutkan di dalam Al-Jami’ Adh-Shaghir, no.
2455). dan banyak lagi hadits shahih yang menjelaskan tentang
kemunculannya.
[76] (QS. Ali ‘Imran {4}: 55), (QS. Az-Zukhruf {43}: 61), (QS. An-Nisaa’ {4}: 159), (HR. Muslim), (HR. Al-Bukhari dalam
Al-Mukhtasar Al-Bukhari, no. 1440), (HR. Muslim dalam Mukhtasar Muslim, no. 2061) dan banyak lagi hadits shahih yang menerangkannya.
[77] (QS. Al-Anbiyaa’ {21}: 96-97), HR. Al-Bukhari dalm Mukhtasar
Al-Bukhari, no. 1405), (Tafsir Ibnu Katsir, Surah Al-Kahfi), (HR. Ahmad
dalam
Musnad Imam Ahmad: V/271), (HR. Muslim dalam Shahih Muslim: IV/2254, no. 2937) dan banyak lagi hadits shahih yang menerangkannya.
[78] (QS. Ad-Dukhan {44}: 10), (HR. Muslim {4/2225}, no. 2900) dan (HR. Ath-Thabrani dan Ibnu Jarir dengan isnad yang baik).
[79] (HR. Muslim {4/2225}, no. 2900), (HR. Al-Bukhari, Muslim dan
Ahmad Fath Al-Barri, XI/352, Shahih Muslim no. 157, Musnad Ahmad:
11/312) dan banyak lagi Hadits Shahih yang menerangkannya.
[80] (QS. An-Naml {27}: 82), (HR. Ahmad dalam
Musnad Ahmad, 11/201)
[81] (HR. Ibnu Majah dalam Sunan Ibnu Majah, no. 4049), (HR. Ibnu Majah dan Al-Hakim dalam
Silsilah Al-Ahadit Ash-Shahihah, no. 2949), (HR. Ad-Dailami dalam Sunan Ad-Dailami, no. 8848) dan (HR. Ad-Dailami dalam Sunan Ad-Dailami, no. 7713).
[82] (HR. Al-Bukhari dan Muslim dalam
Shahih Al-Bukhari no. 1596 dan
Shahih Muslim no. 2909), (HR. Ahmad dalam
Musnad Ahmad no. 2/220), (HR. Al-Bukhari dalam
Shahih Al-Bukhari no. 1595) dan (HR. Al-Hakim dalam Al-Mustadrak, 4/453 dan beliau mengatakan bahwa hadits ini shahih sesuai syarat Syaikhani).
[83] (HR. Muslim dalam Shahih Muslim, kitab Al-Fitan, hadits no.
2901), (HR. At-Tirmidzi dalam Jami’ Al-Ushul, hadits no. 7933) dan (HR.
Ath-Thabrani dalam Al-Ausath Majma’ Az-Zawaid: 8/11).
[84] (HR. Muslimdalam Shahih Muslim no. 2949), (HR. Muslimdalam
Shahih Muslim no. 7915, (HR. Muslimdalam Shahih Muslim no. 2937), dan
(HR. Al-Bukhari dalam
An-Nihayah, Ibnu Katsir: 1/186).
[85] (HR. Muslim dalam Shahih Muslim, kitab Al-Fitan, {4/2225), hadits no. 2900 dan 2901).
(Dipetik dari:
Kitab "Asyrath As-Sa'ah, Al-'Alamah Ash-Sughra, Wal-Wustha, Wal-Kubra." Karangan Mahir Ahmad As-Sufi).
0 komentar: